Jumat, 20 Juni 2008

Cara Baru Mendeteksi Kanker Serviks

Berbeda dengan kanker payudara yang bisa dideteksi dengan mudah (jika ada benjolan di payudara periksakan ke dokter), kanker serviks atau mulut rahim tidak bisa, dan inilah yang menyebabkan penyakit ini menjadi sangat berbahaya.

Oleh sebab itu wanita seharusnya melakukan screening atau test pap smear secara rutin, supaya jika ada kelainan yang mengarah ke kanker serviks dapat segera diobati.









Gambar A, adalah keadaan kondisi mulut rahim yang sehat/normal







Gambar B, C dan D adalah kondisi serviks yang sudah tidak normal, seperti sariawan, dan parahnya di tahap ini perempuan masih tidak merasakan apapun, mungkin ada keputihan atau sedikit pendarahan, dan bahayanya lagi karena kurangnya nformasi mereka menganggap hal ini biasa.








Gambar E, F dan G adalah kondisi yang sudah sangat tidak normal dan kita bisa lihat bahwa kondisi serviks sudah berubah sama sekali, dan yang terlihat sebagai daging lebih itu adalah yang kita kenal sebagai kanker serviks, dan umumnya jika sudah mencapai tahap ini, biasanya sudah terlambat untuk disembuhkan.


Yang jadi pertanyaan, apabila test pap smear penting, mengapa banyak sekali wanita di Indonesia yang tidak melakukan test tersebut secara rutin, bahkan ada juga yang sama sekali tidak tahu. Adapun beberapa sebab yang akan saya bahas disini:










Gambar di atas adalah proses pap smear, dimasukan speculum kedalam vagina dan diambil sedikit jaringan dari serviks untuk di periksa. Jika kita lihat prosesnya, tentunya yang masih gadis tidak akan mau untuk melakukan test pap smear tersebut.

Sebab yang kedua adalah biaya. Sebenarnya untuk melakukan test pap smear biayanya tidak begitu mahal, tetapi ditambah biaya dokter, administrasi dan yang lain-lainnya, terlebih jika ada masalah, jumlah yang perlu dikeluarkan antara 500 ribu – 1 juta yang tentunya bagi sebagian orang cukup mahal.

Sebab yang ketiga adalah malu, risih, sakit, malas dan tidak nyaman, wajar karena kita orang asia dan terlebih rata-rata dokter yang memeriksa adalah laki-laki sehingga perasaan tersebut sering kali muncul, sehingga orang enggan melakukan test itu.

Sebab yang terakhir adalah tidak rutin, yang seharusnya dilakukan adalah test setiap satu tahun sekali, tetapi pada prakteknya, umumnya wanita hanya periksa sekali dan apabila hasilnya baik, mungkin 3-5 tahun lagi mereka akan melakukan test lagi.










Tapi anda tidak perlu khawatir, karena ada satu alat namanya Vagina Inflammation Self Test Card. Alat ini memang tidak menggantikan pap smear, tetapi paling tidak alat ini digunakan sebagai “Warning Sign”. Yang ditest dengan alat ini adalah tingkat keasaman
(pH), test ini cukup akurat, sebab pada umumnya apabila seorang wanita terkena infeksi, myom, kista bahkan kanker serviks, kadar pHnya tinggi sehingga, melalui test ini paling tidak wanita dapat mengetahui kondisi vagina mereka secara kasar. Dan apabila di test dengan alat ini hasilnya tidak baik, dapat dilanjutkan dengan melakukan pap smear, supaya lebih akurat lagi. Alat test ini relatif lebih murah dan praktis sekali.

Tidak ada komentar: